TNews, KOTA BATAM – Menjawab keresahan masyarakat atas dugaan beredarnya gula merah oplosan, DPRD Kota Batam melalui Komisi II mengambil langkah inisiatif dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perdagangan.
Sekretaris Komisi II, Safari Ramadhan, menekankan pentingnya tidak hanya pengawasan ketat terhadap produk pangan, tetapi juga pembinaan terhadap pelaku UMKM. “Pelaku usaha ini juga warga Batam. Mereka perlu dibina agar memproduksi makanan yang aman, bersih, dan sesuai standar,” jelas Safari.
Rapat ini mengungkap masih lemahnya standar sanitasi di beberapa rumah produksi gula merah, termasuk ditemukan pekerja yang tidak memakai pakaian atas karena kondisi ruangan yang panas dan tidak layak. Hal ini menjadi perhatian serius karena berpotensi menurunkan kualitas produk.
Meski hasil awal uji BPOM tidak menunjukkan kandungan berbahaya, DPRD meminta agar pengujian lanjutan dilakukan dan data lengkap pelaku usaha dikumpulkan. Di Batam sendiri, tercatat ada belasan produsen gula merah dari skala UMKM hingga menengah.
Sayangnya, tidak ada satu pun produsen yang hadir dalam RDPU kali ini meski telah diundang secara resmi. DPRD berharap pertemuan selanjutnya akan melibatkan seluruh pihak, terutama para pelaku usaha, demi meningkatkan kualitas produksi pangan lokal.
“Kita ingin produk UMKM Batam naik kelas, punya kemasan yang baik, label jelas, dan tentunya aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tutup Safari.
(Nanang Zakaria)