TNews, BATAM – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengambil langkah serius dalam memperkuat sistem pengawasan internal demi mendorong terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel. Melalui pelatihan teknis penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi, ratusan pegawai dibekali pemahaman baru soal pentingnya kontrol internal sebagai bagian dari tanggung jawab bersama.
Digelar selama empat hari, mulai 5 hingga 8 Agustus 2025 di IT Centre, Batam Centre, pelatihan ini melibatkan 112 peserta dari asesor pusat dan unit kerja BP Batam. Kegiatan ini menggandeng auditor ahli dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebagai narasumber utama.
Anggota/Deputi Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain, menegaskan bahwa penguatan SPIP bukan sekadar pemenuhan regulasi, melainkan upaya sistemik dalam menjamin tercapainya tujuan strategis BP Batam. Meski saat ini tingkat kematangan SPIP BP Batam sudah berada di level 3 (terdefinisi) dengan skor 3,292, menurutnya, masih banyak ruang untuk ditingkatkan.
“Internal kontrol bukan tugas satu dua orang, tapi tanggung jawab seluruh pegawai. Dari pimpinan hingga staf harus punya kesadaran yang sama,” ujarnya.
Alexander juga menekankan pentingnya peran aktif asesor yang dilatih untuk menyebarkan pemahaman SPIP ke seluruh lini organisasi. Harapannya, budaya pengawasan internal bisa tumbuh dari dalam, bukan sekadar menjadi agenda formalitas.
Sementara itu, Kepala Biro Organisasi, Kepatuhan, dan Manajemen Risiko, Endry Abzan menambahkan, penilaian SPIP merupakan amanat regulasi dan dilakukan rutin oleh BPKP setiap tahun. Tujuannya jelas: memperkuat efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin memastikan bahwa asesor memiliki kompetensi yang mumpuni untuk menjamin kualitas hasil penilaian SPIP di lingkungan BP Batam,” tegasnya.
Dengan pelatihan ini, BP Batam berharap dapat melangkah lebih jauh menuju tata kelola yang tidak hanya baik di atas kertas, tapi benar-benar terwujud dalam praktik kerja sehari-hari.*
Laporan : Nanang Zakaria