TNews, BATAM – Kota Batam kembali mencuri perhatian dengan menjadi tuan rumah International Rock Friend’z 2025, sebuah konser lintas negara yang mempertemukan musisi dari tiga negara di panggung kreatif yang sarat energi. Digelar pada 28 September 2025 di CinCai Cafe, Batam Centre, acara ini bukan sekadar hiburan, tetapi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan Batam sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi wisata internasional.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebut event ini sebagai bukti konkret bahwa Batam bukan kota biasa.
“Musik adalah bahasa universal. Melalui International Rock Friend’z, Batam menunjukkan bahwa ia terbuka, kreatif, dan siap bersaing di kancah global,” ujar Amsakar, dalam sambutannya menjelang acara.
Lebih dari sekadar panggung musik, event ini merupakan kolaborasi strategis antara Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dengan Solidaritas Musisi Indonesia (SOLMI), yang juga menghidupkan kembali peran komunitas musik dalam pembangunan kota.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata, menambahkan bahwa konser ini menghadirkan band dari tiga negara dan akan berlangsung dari pukul 16.30 WIB hingga 23.30 WIB, menyasar tidak hanya penikmat musik, tetapi juga wisatawan mancanegara yang sedang berada di Batam.
“Dengan keterlibatan musisi luar negeri, kami ingin memperluas akses bagi musisi lokal untuk tampil di luar negeri dan sebaliknya,” jelas Ardiwinata.
Data terbaru BPS Provinsi Kepulauan Riau mencatat bahwa Batam menyumbang lebih dari 77 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri pada Juni 2025. Sebanyak 167.469 wisatawan masuk melalui Batam, menjadikannya pusat utama arus kunjungan wisata ke wilayah ini.
“Dominasi Batam sebagai destinasi utama tak lepas dari infrastruktur pariwisata yang kuat dan promosi yang konsisten, termasuk lewat event musik internasional seperti ini,” kata Ardiwinata.
International Rock Friend’z menjadi simbol penting dari wajah baru Batam – kota yang bukan hanya membangun dari sisi industri dan perdagangan, tetapi juga dari sisi budaya, ekspresi seni, dan diplomasi kreatif.
“Kami ingin Batam dikenal sebagai kota kreatif, tempat ide-ide dan energi anak muda bisa tumbuh dan dilihat dunia,” tutup Amsakar.*
Peliput: Nanang
