TNews, BATAM – Suasana haru menyelimuti ruang pertemuan DPRD Kota Batam saat para sopir taksi konvensional dari Pelabuhan Domestik Telaga Punggur menyampaikan keluh kesah mereka. Dengan suara bergetar mereka “curhat” langsung kepada Ketua Komisi III DPRD Batam, Muhammad Rudi ST, dan anggotanya, Ir Anang Adhan, tentang ketidakadilan yang mereka alami.
Para sopir mengaku sudah terlalu lama menahan beban, menghadapi dugaan intimidasi dan pelanggaran kesepakatan oleh sejumlah pengemudi taksi online. “Kami ini cuma cari makan, Pak. Tapi sekarang kami seperti tak punya tempat lagi di pelabuhan kami sendiri,” ujar salah satu sopir dengan nada pilu.
Menanggapi jeritan hati itu, Rudi dengan tegas menyatakan komitmennya. “Kami tidak akan tinggal diam. Masalah ini harus diselesaikan dengan kepala dingin, tapi dengan langkah nyata,” tegasnya. Ia juga memastikan akan membawa persoalan ini ke meja pimpinan DPRD dan menggandeng instansi terkait untuk duduk bersama.
Tak hanya itu, sebagai bentuk keseriusan, Komisi III akan menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) untuk mempertemukan kedua pihak. “Kami ingin ini jadi ruang dialog yang penuh empati, agar solusi lahir bukan dari amarah, tapi dari semangat keadilan,” tambah Rudi.
Ia pun mengingatkan agar semua pihak tetap menjaga ketertiban dan kenyamanan pelabuhan yang menjadi denyut nadi transportasi masyarakat. “Pelabuhan Punggur bukan milik satu kelompok, tapi milik semua rakyat Batam,” tutupnya penuh harap.*
Laporan : Nanang