TNews. BATAM – Gedung LAM Batam tampak ramai, Kamis (20/11/2025), ketika Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, membuka Pelatihan Pengembangan Perangkat Ajar Muatan Lokal. Kegiatan yang digelar Dinas Pendidikan Kota Batam ini menjadi bagian dari upaya memperkuat identitas lokal melalui pendidikan.
Dalam sambutannya, Amsakar menekankan bahwa muatan lokal bukan sekadar pelengkap dokumen pembelajaran, tetapi sarana penting untuk menanamkan nilai-nilai kearifan daerah kepada generasi muda. “Muatan lokal ini penting karena mencerminkan kearifan lokal. Nilai-nilai itu harus ditransformasikan kepada peserta didik agar mereka tetap membumi dan tidak tercerabut dari identitas daerah,” ujarnya.
Wali Kota juga mengingatkan posisi strategis Batam sebagai kota metropolis yang berbatasan langsung dengan negara lain. Dinamika sosial, ekonomi, dan budaya lintas negara membuat perlindungan identitas lokal menjadi semakin penting. “Perlu pemahaman bersama supaya Batam yang interaksinya sudah multinasional ini tetap memiliki identitas yang kuat,” kata Amsakar.
Selain itu, Amsakar menyoroti tantangan yang dihadapi generasi muda Indonesia saat ini, yang hidup di era bonus demografi dengan mayoritas usia produktif antara 65–72 persen dan akrab dengan budaya global. Menurutnya, tanpa upaya yang tepat, nilai-nilai lokal berisiko kehilangan relevansi.
“Kepribadian lokal dan jati diri yang tertanam melalui muatan lokal ini harus kita jaga. Itulah benteng pembentukan karakter anak-anak kita,” tegas Amsakar menutup sambutannya.
Pelatihan ini menjadi langkah awal bagi guru dan tenaga pendidik untuk menyusun perangkat ajar berbasis kearifan lokal, memastikan generasi muda Batam tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga tetap menjaga akar budaya dan identitas daerah.*
Peliput: Nanang













