TNews, BATAM — Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota, Li Claudia Chandra, tampil menonjol dalam peringatan Hari Santri Tingkat Kota Batam tahun 2025 yang berlangsung di Dataran Engku Putri, Rabu (22/10). Keduanya tak hanya hadir secara simbolis, tapi juga mengusung pesan penting terkait peran strategis santri dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam penampilannya yang khas, Amsakar mengenakan sarung, jas hitam, dan peci, sedangkan Li Claudia tampil anggun dengan busana serba putih dan kerudung. Kehadiran keduanya menjadi simbol sinergi antara pemerintah daerah dan komunitas pesantren dalam membangun peradaban.
Wali Kota Amsakar membacakan amanat Menteri Agama RI, mengawali dengan menyampaikan duka cita atas musibah di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, yang menewaskan 67 santri. Ia menekankan pentingnya perhatian serius terhadap keselamatan para santri di seluruh Indonesia.
Lebih jauh, Amsakar mengingatkan bahwa Hari Santri yang jatuh setiap 22 Oktober berakar dari sejarah perjuangan bangsa, yakni Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang menggerakkan semangat mempertahankan kemerdekaan. Kini, peringatan ini menjadi momentum bagi para santri untuk menjadi agen perubahan yang menguasai ilmu agama sekaligus teknologi dan sains modern.
Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra menyatakan dukungannya terhadap upaya memperkuat pendidikan dan kesejahteraan santri. Ia menekankan perlunya peran aktif perempuan santri dalam membangun masa depan yang inklusif dan berdaya saing.
Amsakar juga mengapresiasi program pemerintah pusat seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi santri, sebagai bentuk nyata perhatian negara terhadap kesejahteraan umat.
“Masa depan Indonesia ada di tangan santri yang mampu menggabungkan tradisi dan inovasi. Kami dari Pemerintah Kota Batam berkomitmen mendukung mereka agar menjadi pelaku sejarah baru,” tegas Amsakar.
Peringatan Hari Santri 2025 di Batam diikuti oleh ribuan santri dan tokoh daerah, mencerminkan semangat kebersamaan mengawal kemerdekaan dan membangun peradaban dunia yang lebih beradab.*
Peliput: Nanang













