Batam Ukir Sejarah Perlindungan Sosial: 24.300 Pekerja Rentan Kini Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Gambar: Wali Kota Batam Amsakar Achmad saat meluncurkan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 24.300 pekerja rentan dan tokoh masyarakat di Golden Prawn, Jumat malam, 26 September 2025. (Foto: Dok. Diskominfo Batam).

TNews, BATAM – Kota Batam menandai langkah penting dalam sejarah perlindungan sosial tenaga kerja. Pada Jumat malam, 26 September 2025, Wali Kota Batam Amsakar Achmad meluncurkan program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang menjangkau lebih dari 24.000 pekerja rentan dan penggerak masyarakat.

Berlangsung di kawasan Golden Prawn, peluncuran ini bukan sekadar acara simbolik. Bagi ribuan pekerja informal seperti ojek online, penambang pancung, penarik becak, serta Ketua RT, RW, kader posyandu dan tokoh masyarakat lainnya, program ini menjadi tameng nyata dari risiko kerja yang selama ini mereka hadapi tanpa perlindungan.

“Malam ini Batam mencatat sejarah. Kita ingin memastikan mereka yang berkontribusi besar dalam pembangunan tidak hanya mendapat ucapan terima kasih, tapi juga jaminan perlindungan sosial,” tegas Amsakar.

Program yang digagas Dinas Tenaga Kerja Kota Batam ini menjadi jawaban konkret atas kebutuhan perlindungan sosial di tengah realitas kerja informal yang tinggi. Pemerintah Kota Batam memastikan bahwa seluruh peserta akan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, sebuah langkah yang belum pernah dilakukan sebelumnya di level daerah dengan skala sebesar ini.

Total 24.300 orang akan menerima manfaat program ini. Mereka adalah wajah-wajah pejuang pembangunan sosial yang selama ini bekerja di bawah radar perlindungan negara. Dari ujung kampung hingga pusat kota, para relawan sosial dan pekerja informal kini bisa bernafas lebih lega.

“Transformasi kebijakan kami bukan lagi sekadar membangun jalan dan gedung, tapi membangun manusia. Ini adalah bentuk nyata dari kepemimpinan ASLI: Amsakar – Li Claudia,” lanjutnya.

Amsakar juga menggarisbawahi pentingnya peran tokoh masyarakat dalam menjaga stabilitas Batam di tengah heterogenitas yang tinggi.

“Batam adalah miniatur Indonesia. Pluralisme di sini luar biasa. Tapi kita tetap damai karena para RT, RW, kader, dan tokoh masyarakat menjalankan tugas mereka dengan baik,” ungkapnya.*

Peliput: Nanang

Tinggalkan Balasan